Thursday, July 12, 2012

Teman Baru Bernama Meningioma


Gambar ini bukan gambar dari film Terminator atau Ghost Rider, tapi gambar hasil MRI daerah kepala saya, yang menunjukkan adanya tumor jinak (benign tumor) berjenis meningioma (karena berada pada selaput pelindung otak yang disebut meninges). 

Belum diketahui sejak kapan nemplok dan membesar disana, tapi dokter menyarankan agar diangkat alias dibedah. Tapi opsi dari dokter tersebut saya jadikan opsi terakhir, sedangkan opsi pertama adalah... minta bantuan mbah Google! Ternyata cukup banyak alternatif cara pengobatan untuk kanker/tumor selain operasi, antara lain:

- Keladi Tikus
- Sarang Semut
- Benalu Teh
- Habbassauda
- Sari Buah Merah
- Buah tertentu seperti anggur, sirsak, mengkudu
- Produk suplemen dari Tianshi
- Meditasi
Sayangnya kebanyakan testimoni mengenai khasiatnya saya temukan di website yang menjual produk-produk tersebut, padahal yang saya cari adalah testimoni yang independen (bersih dari unsur propaganda/marketing). Saya berpikir, jika memang produk-produk tersebut terbukti berhasil mengobati kanker/tumor banyak orang, seharusnya ada yang sharing khasiat tersebut melalui web/blog pribadi. Tapi ternyata sulit menemukan testimoni seperti itu, walaupun ada juga, seperti Titiek Puspa yang sembuh dari kanker rahim dengan meditasi, walaupun meditasi bukan satu-satunya yang dilakukan Titiek Puspa, ia juga melakukan pengobatan modern di Singapore dan menjalani gaya hidup sehat. Informasi seperti ini yang sangat dibutuhkan penderita kanker/tumor. Gregetan karena begitu sulitnya menemukan testimoni semacam ini, adalah alasan utama saya menuliskan artikel ini, biar penderita kanker/tumor memiliki alternatif solusi yang jelas, juga agar mendorong mereka yang berhasil ataupun tidak berhasil mengatasi kanker/tumor, ikut sharing dan memberikan testimoni yang jujur.
AWAL MULA
Sekitar setahun lalu, saya mengalami kejang yang super konyol dalam sejarah perkejangan dunia. Ceritanya, saya lagi bekerja dengan laptop, kaki kanan saya menyentuh subwoofer dibawah meja, tiba-tiba saya merasa jari dan telapak kaki kanan saya mulai kaku dan terasa nyetrum dan terhentak-hentak tidak terkontrol, panik karena dulu waktu kecil pernah kesetrum parah, saya menjauhkan kaki saya dari subwoofer (yang sebenarnya tidak bersalah), tapi malah rasa kesetrum semakin menjalar ke atas tubuh, dan waktu itu saya masih percaya bahwa saya sedang kesetrum dan bukan kejang walaupun saya sudah menggeser tempat duduk menjauhi peralatan elektronik. Singkatnya, kejangnya terus terjadi dan merambat naik sampai ke bagian tangan (sebelah kanan) selama mungkin 1-2 menit sampai nafas sesak. Setelah reda, saya masih tidak terpikir apa penyebab kejang tersebut. Hari-hari selanjutnya kejang yang sama terjadi lagi, selalu berasal dari jari kaki kanan dan menjalar keatas. Akhirnya saya ke dokter umum dan diduga kurang kalsium, saya disuntik kalsium dan diberikan obat dokter. Tapi kejang tidak juga berakhir, saya mencoba pengurutan, minum susu yang mengandung kalsium tinggi, semuanya tanpa hasil. Kejangnya sendiri tidak terlalu masalah buat saya, karena lama-kelamaan saya menemukan cara untuk sedikit meredam kejang, yaitu dengan duduk dan menyilangkan kaki kanan saya bertumpu di lutut kaki kiri, dengan demikian kejangnya hanya berhenti naik sampai paha, tidak pernah sampai ke tangan atau wajah. Kadang kejang terjadi sewaktu saya naik motor, untungnya selalu sempat menepi dan duduk dengan posisi tersebut, jauh lebih cool daripada kelojotan di aspal :)
ROYAL JELLY & MEDITASI
Yang menjadi masalah adalah setelah kejang, kaki kanan saya menjadi lemas, sehingga membatasi aktivitas saya walau masih dapat berjalan. Singkat cerita, setelah banyak mencari informasi, akhirnya dugaan penyebab kejang mulai condong berasal dari syaraf otak. Karena itu akhirnya saya ke dokter spesialis syaraf, yang menyarankan untuk CT Scan, tapi tidak saya lakukan, dan mencoba mengkonsumsi madu royal jelly yang disarankan oleh teman + melakukan meditasi. Meditasi saya lakukan bukan karena meniru cara Titiek Puspa (karena saat itu saya belum tahu penyebabnya adalah tumor), saya sudah berusaha bermeditasi setiap hari (biarpun masih banyak bolongnya) sejak tinggal di Tangerang sekitar September 2011. Berdasarkan grafik frekuensi kejang yang saya buat di Excel, terlihat kemajuan yaitu kejang tidak terlalu sering lagi dan hanya terjadi dalam siklus 2 mingguan (sebelumnya tidak teratur, bisa 1 minggu s/d 3 minggu). Saya lebih condong menduga hal ini berhubungan dengan khasiat madu royal jelly yang rutin saya konsumsi tiap hari nyaris tanpa bolong, beda dengan meditasi yang masih berantakan memenuhi jadwal harian :( Biarpun begitu, efek pikiran yang tenang dari meditasi beberapa kali dapat membuat saya tidak jadi kejang atau dapat menghentikan kejang sehingga kejang tidak berlangsung lama, pernah hanya dalam hitungan detik padahal biasanya sampai 1-2 menit. Royal jelly dan meditasi inilah pengobatan pertama yang menunjukkan hasil positif.

CHIROPRACTIC

Tanggal 20 Juni 2012, saya memutuskan mencoba terapi Chiropractic di daerah Kelapa Gading(mumpung ada promo gratis 1x terapi), tapi dokter disana menyarankan saya memeriksa bagian otak dengan MRI, karena dia yakin berhubungan dengan otak jika kejangnya sudah sampai ke daerah wajah. Kali ini saya nurut dan melakukan pemeriksaan MRI di rumah sakit dekat rumah. Hasilnya terlihat ada benda berbentuk rada bulat di kepala saya, kata orang radiologinya, ada kemungkinan tumor atau pendarahan. Untuk memastikan maka saya di MRI lagi, tapi kali ini namanya MRI contrast yang memperlihatkan gambarnya lebih jelas, dan ternyata memang benar tumor sebesar sekitar 6cm x 5cm x 5 cm seperti di gambar tadi (gambarnya nggak cuma 1 itu, masih banyak pose tengkorak narsis lainnya dari berbagai angle). Jadi terapi chiropractic belum pernah saya coba, tetapi kemungkinan besar bukanlah alternatif solusi untuk masalah ini. 

OBAT DOKTER 

Setelah konsultasi dengan dokter berdasarkan hasil MRI, dokter memberikan obat untuk menghilangkan bengkak di sekitar tumor, tapi untuk kasus saya, sudah terbukti obat kimia tidak cocok. Seminggu setelah mengkonsumsi obat tersebut, kejangnya malah semakin parah dan sudah terjadi sebelum melewati masa tenang 2 mingguan. Sebelum ini juga saya pernah mengkonsumsi obat dokter yang menyebabkan saya pusing, pokoknya untuk kasus ini, saya kapok makan obat kimia.

CHITIN CHITOSAN

Kembali ke hasil penelusuran di Google yang memberikan banyak alternatif herbal, akhirnya saya memutuskan mencoba produk herbal dari Tianshi (Tiens), karena ada beberapa teman yang menjadi agen/distributor Tiens. Produk yang saya konsumsi adalah Chitin Chitosan, Renuves, Beneficial, dan Calcium, sambil tetap mempertahankan mengkonsumsi royal jelly dan meditasi. So far so good, terjadi kejang sekali setelah seminggu lebih mengkonsumsi Chitin Chitosan dkk, tetapi cukup singkat (dibawah 1 menit).
Demikian beberapa alternatif yang bisa saya share,  based on true story dan independen tanpa unsur jualan dan paksaan dan ancaman pihak manapun, mungkin tidak selalu cocok untuk penderita tumor yang sama, tetapi setidaknya bisa menambah informasi. Saya sendiri baru menyadari bagi banyak orang, mendengar kanker/tumor adalah hal yang menakutkan, dan bisa jadi buat penderitanya menjadi beban yang berat. Buat saya, sakit fisik dan sakit batin adalah dua hal berbeda, sakit fisik adalah wajar dan bisa kita alami kapan saja, mulai dari kepentok pintu mikrolet, disenggol mikrolet, sampai nabrak mikrolet. Tetapi sakit batin (misalnya dengan marah-marah ke mikrolet, menyesal, meratapi nasib) adalah kurang kerjaan. Nah, kebanyakan kasus seram tentang kanker/tumor bisa menyebabkan sakit batin yang tidak beralasan. Mau menyelidiki dan memahami penyakit sendiri (fisik maupun batin) adalah langkah pengobatan pertama dan terutama.

To be continued kalau ada perkembangan terbaru :)

Kelanjutan pengobatan: http://canceria-tumoria.blogspot.co.id/2016/03/pengobatan-alternatif-dr-paulus-wahyudi.html

ditulis oleh:
Joko Nurjadi, 12 Juli 2012

No comments:

Post a Comment